Jl. Kesehatan No.1 Sekip Yogyakarta Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55284

radiologi.fk@ugm.ac.id

Melihat Lebih Dalam dengan Ultrasonografi: Pelatihan USG Dasar untuk Civitas Radiologi FK-KMK UGM

Yogyakarta – Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bersama Philips berkolaborasi melalui sebuah kegiatan ilmiah bertajuk “Seeing Beyond The Surface: Mastering The Basics of Ultrasound Imaging”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Minggu, 7 Desember 2025, bertempat di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Mengusung konsep hands-on workshop, kegiatan ini dirancang khusus untuk memperkuat fondasi keilmuan para dokter spesialis radiologi maupun residen dalam penguasaan ultrasonografi (USG) terkhusus pada 4 topik utama yaitu Muskuloskeletal, Abdomen, Pregnancy dan Thyroid.

Kolaborasi Akademisi dan Industri

Acara dibuka secara resmi oleh panitia penyelenggara pada pukul 08.00 WIB, diawali dengan sambutan dari dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad, Subsp. Abd (K)., M.Med.Ed mewakili Departemen Radiologi FK-KMK UGM sekaligus membuka acara ini. Sambutan dilanjutkan oleh Ibu Dita, selaku perwakilan Philips, sebagai mitra industri yang menyediakan dukungan teknologi. Tema “Seeing Beyond The Surface” dipilih sebagai refleksi filosofi dasar ultrasonografi yaitu melihat lebih dari apa yang tampak mata dan  menggali informasi klinis dari gelombang suara yang dipantulkan jaringan tubuh.

Sesi Ilmiah: Penguatan Pondasi Teoritis

Rangkaian kuliah dimulai dengan topik Basic Ultrasound in Shoulder Joint yang disampaikan oleh Dr. Ting Yonghan, MBBS, FRCR (NUH, Singapore). Dalam sesi ini, peserta diajak memahami anatomi bahu secara sonografis, teknik penempatan transduser, serta cara mengenali temuan normal dan patologis pada sendi bahu seperti cedera rotator cuff dan efusi sendi. Sesi berikutnya diisi oleh dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad, Subsp. Abd (K), M.Med.Ed yang membawakan topik Basic Ultrasound in Abdomen. Materi ini menyoroti prinsip dasar pemeriksaan organ intraabdomen, mulai dari hepar, kandung empedu, pankreas, limpa, hingga ginjal. Penekanan diberikan pada teknik scanning plane, optimalisasi gain dan depth, serta strategi sistematis agar pemeriksaan berjalan efisien dan reproducible.

dr. Bambang Purwanto Utomo, Sp.Rad, Subsp. Abd (K), M.Med.Ed yang membawakan topik Basic Ultrasound in Abdomen (Dok. pribadi)

Tidak kalah penting, topik Basic Ultrasound in Pregnancy dibawakan oleh dr. Bestari Ariningrum Setyawati, M.Si.Med., Sp.Rad. Sesi ini menyoroti peran ultrasonografi dalam pemantauan kehamilan, identifikasi usia kehamilan, deteksi kelainan awal, serta pentingnya keselamatan ibu dan janin melalui penggunaan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable). Rangkaian sesi teori terakhir disampaikan oleh Dr. dr. Nurhuda Hendra Setyawan, Sp.Rad., M.Sc. dengan topik Basic Ultrasound in Thyroid. Sesi ini memperkenalkan karakteristik sonografis kelenjar tiroid normal, kriteria penilaian nodul tiroid, serta pengenalan sistem pelaporan seperti TI-RADS yang membantu stratifikasi risiko keganasan secara terstandar.

Setelah keempat pembicara selesai memberikan paparan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berlangsung secara interaktif. Pertanyaan-pertanyaan kritis seputar indikasi klinis, keterbatasan modalitas, hingga tantangan penerapan di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas menghidupkan suasana akademik yang produktif.

Hands-On Session: Belajar Langsung dari Ahlinya

dr. Bestari Ariningrum Setyawati, M.Si.Med., Sp.Rad. sebagai instruktur sesi Hands-On Ultrasonografi Abdomen (Dok. pribadi)

Bagian paling dinanti dari workshop ini adalah sesi hands-on yang berlangsung dalam beberapa sesi mulai pukul 10.45 hingga sore hari. Peserta dibagi dalam empat kelompok kecil untuk memastikan setiap peserta memperoleh kesempatan optimal dalam memegang transduser, mengatur parameter mesin, serta mempraktikkan teknik scanning langsung dengan pasien simulasi yang didatangkan khusus untuk workshop kali ini.

Di bawah bimbingan para instruktur, para peserta belajar menemukan struktur anatomi secara real-time. Transduser digerakkan perlahan di atas permukaan tubuh pasien simulasi, sementara layar monitor menampilkan dinamika organ dalam bentuk grayscale khas ultrasonografi. Beberapa peserta tampak serius mengatur focus, gain, dan depth, berusaha mendapatkan citra yang jelas dan diagnostik. Proses learning by doing ini memiliki dampak signifikan dalam mempercepat pemahaman. Kesalahan kecil dalam orientasi probe, misalnya, dapat dikoreksi secara langsung oleh instruktur, sehingga konsep yang sebelumnya abstrak menjadi konkret dan mudah dipahami.

Menjelang sore, suasana workshop tetap terjaga hangat hingga sesi fun games dan doorprize yang menjadi penyegar setelah rangkaian sesi intensif. Acara ditutup secara resmi pada pukul 15.15 WIB dengan pesan penekanan bahwa pembelajaran tidak berhenti di ruang workshop, melainkan harus terus berlanjut dalam praktik klinis sehari-hari. Workshop “Seeing Beyond The Surface: Mastering The Basics of Ultrasound Imaging” bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan sebuah investasi strategis untuk masa depan layanan kesehatan. Di tengah tuntutan pelayanan yang semakin cepat dan akurat, penguasaan ultrasonografi dasar menjadi kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh tenaga medis modern.

Melalui kegiatan workshop ini, para peserta dan penyelenggara turut mengambil peran aktif dalam mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dengan semangat sinergi antara akademisi dan industri, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak dalam menghadirkan solusi kesehatan yang cerdas, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi masyarakat. (HB, PL, MY)