Guru Besar Radiologi bidang Pencitraan Perempuan Dikukuhkan, Sejarah bagi Universitas Gadjah Mada
Hari Kamis, 13 Februari 2025 merupakan momen bersejarah untuk keluarga besar Universitas Gadjah Mada. Pada hari ini, Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad., Subsp.PRP(K) resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Radiologi Pencitraan Ilmu Payudara dan Reproduksi Perempuan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaksanakan di Balai Senat Lantai 2 Gedung Pusat UGM. Melalui pidato yang berjudul “Masa Depan Radiologi dalam Penguatan Strategi Pengelolaan Kanker Payudara”, Prof. Lina menyuarakan kekhawatirannya terhadap jumlah perempuan yang menderita kanker payudara di Indonesia.
Prof. Lina, yang kini menjadi salah satu dari 72 Guru Besar aktif di FK-KMK UGM, memberi perhatian terhadap kanker payudara yang merupakan penyakit ganas dengan jumlah penderita terbanyak pada perempuan di dunia, dan masih menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Selain itu, sebagian kasus kanker payudara didiagnosis pada stadium lanjut dengan prognosis yang buruk. Pemeriksaan radiologi berperan penting dalam mendeteksi tanda dan gejala kanker payudara sebelum gejala muncul sehingga dapat menemukan kanker pada tahap awal yang umumnya memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi.
“Data RSUP Dr. Sardjito tahun 2012-2017 menunjukkan hasil yang cukup memprihatinkan, dari total 1259 pasien kanker payudara yang menjalani tindakan bedah, 11,4% berusia dibawah 40 tahun, dan 64% ter diagnosis pada stadium lanjut. Kanker payudara pada usia muda lebih agresif, sering kambuh dan memiliki prognosis yang buruk, sehingga diperlukan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan manajemen klinis dan memenuhi kebutuhan psikososial pasien kanker payudara muda” jelas Prof. Lina pada pidato pengukuhannya. Kutipan di atas menunjukkan perlunya deteksi dan penanganan kanker payudara secara dini dan strategis.
Terdapat berbagai macam metode skrining kanker payudara mulai dari yang sederhana seperti Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS), hingga menggunakan modalitas radiologi seperti USG, Mamografi, hingga MRI. Prof. Lina menyebutkan perkembangan teknologi di bidang radiologi memungkinkan untuk menemukan lesi yang spesifik dengan pendekatan skrining yang lebih personal. Penelitian terbaru terkait temuan fitur utama genom kanker payudara, juga mengarah pada perkembangan radiomics dan radiogenomics sebagai biomarker pencitraan. Metode ini menggunakan bantuan AI dalam memproses serta menganalisa data dalam jumlah besar. Penggabungan data dengan subtipe molekuler secara klinis ini masih akan terus dikembangkan dan diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya skrining kanker payudara stadium dini khususnya. Beliau yakin pendekatan skrining yang lebih personal dan berbasis risiko dengan memanfaatkan teknologi terbaru dapat meningkatkan deteksi dan penanganan kanker payudara.
Pengukuhan Prof. Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad., Subsp.PRP(K) sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Radiologi Pencitraan Ilmu Payudara dan Reproduksi Perempuan, serta fokus penelitian beliau dalam masa depan radiologi dalam penguatan strategi pengelolaan kanker payudara merupakan bentuk dedikasi beliau terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan nomor 5 tentang Kesetaraan Gender.


